Jumat, 27 November 2015

polisi tembak mati

Polisi Tembak Mati Pemerkosa di JPO Pondok Indah

JUM'AT, 27 NOVEMBER 2015 | 16:22 WIB
Polisi Tembak Mati Pemerkosa di JPO Pondok Indah
Ilustrasi. freedommag.org

TEMPO.COJakarta - Petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menembak mati terduga pemerkosa karyawati di jembatan penyeberangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat, 27 November 2015.

"Pelaku melawan saat akan ditangkap oleh petugas. Dia mengeluarkan golok untuk menyerang petugas," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Pelaku teridentifikasi bernama ITH dan dikenal sebagai preman di kawasan Lebak Bulus. Ia tewas dengan dua luka tembakan di dadanya.

metromini hilang kendali

Metromini Hilang Kendali, Lima Orang Luka-Luka  

JUM'AT, 27 NOVEMBER 2015 | 17:51 WIB
Metromini Hilang Kendali, Lima Orang Luka-Luka   
Petugas kepolisian melihat kondisi Metromini 69, jurusan Ciledug-Blok M, yang menabrak tiga motor di atas flyover Kebayoran Lama, Jakarta, 10 Maret 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.COJakarta - Metromini bernomor polisi B 7560 EV jurusan Lebak Bulus mengalami kecelakaan setelah hilang kendali lantaran rem blong di Jalan Arteri Metro Pondok Indah, Jumat, 27 November 2015. 

"Lima orang penumpang, termasuk pengendara motor, mengalami luka serius," tutur Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat Inspektur Dua Bakti Butar Butar saat ditemui wartawan di tempat kejadian.

Bakti menjelaskan kronologis kejadian bermula saat metromini yang dikemudikan Aditya Andika, 19 tahun, melaju kencang dari arah Pondok Indah ke Lebak Bulus. Setibanya di bundaran Pondok Indah, metromini tak bisa dikendalikan karena rem tidak berfungsi.

Aditya tak bisa mengendalikan busnya, hingga akhirnya ia membanting setir ke arah kiri lajur. Di saat yang sama, sisi kiri bus melaju motor Kawasaki Ninja B 6113 ZDZ yang dikendarai Rangga Dwi Kusuma, 28 tahun. Kecelakaan pun tak terelakkan.

RSUD

Depok Punya RSUD Baru, Tarif Segera Naik

SELASA, 27 OKTOBER 2015 | 16:38 WIB
Depok Punya RSUD Baru, Tarif Segera Naik
Gedung B dan D RSUD Depok yang mangkrak sejak 2009. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CODepok - Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah Depok Dewi Damayanti mengatakan tarif perawatan tidak sebanding dengan biaya pelayanan. Untuk itu, perlu ada kenaikan untuk menekan defisit dalam neraca keuangan. "Kenaikan tarif perlu dilakukan segera menyusul pembangunan gedung baru RSUD," katanya pada Senin, 26 Oktober 2015.

Kenaikan tarif tersebut tertuang dalam rancangan peraturan daerah, yakni untuk tarif rawat jalan naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 35 ribu dan tarif rawat inap dari Rp 10 ribu menjadi Rp 30 ribu. "Kenaikan sesuai dengan jenis layanan," ujarnya.

ahok

Ahok Lupa Ucap Assalamualaikum Gara-gara Resmikan Ini

SELASA, 10 NOVEMBER 2015 | 21:04 WIB
Ahok Lupa Ucap Assalamualaikum Gara-gara Resmikan Ini
Jakarta Sulit Air Bersih, Ahok: Olah Air Limbah

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meresmikan pembukaan Gedung D Rumah Sakit Umum Daerah Koja pada Selasa, 10 November 2015. Dalam peresmian tersebut, Ahok sampai lupa mengucapkan salam sebelum memberikan sambutan.

"Saya sampai lupa Assalamualaikum. Kenapa saya begitu semangat? Karena terasa sekali emosinya buat saya, akhirnya sistem kesehatan di Jakarta semakin baik," kata Ahok. Ahok mengaku sangat senang dengan diresmikannya gedung ini.

Musababnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-lah yang langsung menyerahkan pembenahan sistem kesehatan sejak Ahok dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ahok kemudian bercerita. Ahok mulai membenahi sistem kesehatan di Jakarta dengan mengecek rumah-rumah sakit yang ada di Jakarta Utara. 

rumah sakit UI

Rumah Sakit Universitas Indonesia Diracang Tahan Gempa

KAMIS, 12 NOVEMBER 2015 | 23:02 WIB
Rumah Sakit Universitas Indonesia Diracang Tahan Gempa
Ilustrasi rumah sakit. TEMPO/Subekti

TEMPO.COJakarta - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Depok, Jawa Barat, yang sedang dibangun saat ini dirancang mempunyai kekuatan tahan gempa hingga 9,0 Skala Richter (SR).

"Kita mengadopsi teknologi baru dimana bantalan di setiap tiang pondasi dirancang agar bisa tahan gempa hingga 9,0 SR," kata Kepala RSUI Julianto Witjaksono dalam konferensi pers Diseminasi Penelitian UI agar dapat dimanfaatkan masyarakat luas, di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI Depok, Kamis (12 November 2015).

Ia mengatakan dengan bangunan yang mempunyai tahan gempa ini maka para pasien akan merasa aman dan nyaman ketika berada di dalam ruangan tanpa ada rasa khawatir sedikitpun.

penelitian UI

Dikatakannya para peneliti UI semakin menunjukkan kualitasnya antara lain dibuktikan dengan bertambahnya peneliti yang masuk dalam daftar peneliti terbaik versi Webometric.

Ali mengungkapkan rilis terakhir dari http://webometrics.info/en/node/96 mencatat sembilan peneliti baru dari UI yang masuk dalam daftar. 

Kondisi itu menandakan kemampuan periset UI bisa disandingkan dengan peneliti lain di kancah internasional. Selain itu, publikasi para periset UI juga menjadi bagian dari perkembangan dunia, katanya.

Dengan tambahan sembilan peneliti, jumlah peneliti terbaik Webometric dari UI bertambah dari 63 peneliti dalam rilis Mei 2015 menjadi 72 peneliti. 

Pemeringkatan Webometric ini didasarkan H-index. Alat ukurnya adalah perbandingan antara publikasi yang dihasilkan peneliti dengan sitasi pada hasil publikasi yang masuk dalam Google Scholar Citations (GSC).

Universitas Indonesia targetkan 1.500 publikasi ilmiah pada 2016

 - 4.434 Views

Pewarta: 

Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) menargetkan dapat menghasilkan publikasi jurnal ilmiah internasional hingga mencapai 1.500 karya pada 2016.

"Publikasi ilmiah jurnal internasional akan terus ditingkatkan tiap tahun. Pada 2016 UI diharapkan dapat menyumbang 1.500 publikasi ilmiah internasional," kata Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI, Mohammed Ali Berawi di kampus UI Depok, Senin.